dailydelawarenews.com – Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Iran meluncurkan ratusan rudal ke wilayah Israel, menghantam kota-kota besar seperti Tel Aviv dan Haifa. Serangan ini memicu kekhawatiran serius di kalangan pemimpin dunia yang tengah berkumpul dalam KTT G7 di Kanada, dengan kekhawatiran utama bahwa konflik antara dua musuh bebuyutan ini akan berubah menjadi perang kawasan yang lebih luas.
Pihak otoritas medis Israel melaporkan sedikitnya empat orang tewas dalam rentetan serangan yang terjadi di wilayah pusat negara tersebut. Mereka adalah dua wanita dan dua pria berusia sekitar 70 tahun. Sementara itu, 87 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi serius. Di Petah Tikva, sebuah kota di dekat Tel Aviv, rudal Iran dilaporkan menghancurkan bangunan apartemen hingga menghanguskan dinding dan memecahkan kaca jendela.
Haifa dan Wilayah Utara Ikut Terkena Dampak
Di bagian utara, kota pelabuhan Haifa juga tak luput dari serangan. Sedikitnya 30 orang mengalami luka-luka, dan tim penyelamat terus melakukan evakuasi di lokasi terdampak. Kebakaran besar juga dilaporkan terjadi di fasilitas pembangkit listrik dekat pelabuhan, menambah kekhawatiran atas potensi krisis energi yang lebih parah jika konflik ini terus berlanjut.
Media pemerintah Iran menyebutkan bahwa lebih dari 100 rudal telah diluncurkan ke Israel sebagai bentuk balasan atas serangan mendadak Israel ke fasilitas nuklir dan pusat militer Iran beberapa hari sebelumnya. Pasukan Garda Revolusi Iran bahkan mengklaim menggunakan metode baru dalam serangan ini, yang disebut mampu mengacaukan sistem pertahanan berlapis Israel. Meski begitu, klaim tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.
Balas Serangan dan Korban Jiwa Bertambah
Israel tak tinggal diam. Militer mereka melancarkan serangan balik ke sejumlah situs peluncur rudal di Iran. Sebelumnya, serangan Israel pada Minggu malam disebut telah menewaskan pejabat intelijen Garda Revolusi Iran, Mohammad Kazemi, serta dua perwira lainnya. Israel juga dikabarkan mengincar infrastruktur militer dan fasilitas nuklir Iran dalam operasi ini.
Data korban tewas pun terus bertambah. Di pihak Israel, total korban mencapai 14 orang, termasuk anak-anak, dalam serangan sebelumnya sebelum serangan hari Senin. Sementara di Iran, juru bicara kementerian kesehatan menyebutkan setidaknya 224 orang tewas, 90% di antaranya merupakan warga sipil.
KTT G7 dan Reaksi Dunia
Ketegangan ini menjadi fokus utama dalam KTT G7 yang digelar di pegunungan Rocky, Kanada. Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pernyataannya menyebut, “Saya harap akan ada kesepakatan. Kadang, mereka memang harus menyelesaikannya lewat pertarungan.” Komentar ini memicu perdebatan, karena dinilai memberi ruang pada eskalasi alih-alih mendorong diplomasi.
Kanselir Jerman Friedrich Merz menyampaikan bahwa prioritas negaranya di KTT ini adalah memastikan Iran tidak mengembangkan senjata nuklir, mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, dan mendorong ruang dialog. Ia menegaskan bahwa isu ini akan menjadi pembahasan utama di pertemuan G7.
Tidak Ada Tanda Gencatan Senjata
Upaya mediasi dari Qatar dan Oman sejauh ini belum membuahkan hasil. Iran menolak negosiasi gencatan senjata selama masih menjadi sasaran serangan militer Israel. Sementara itu, di Washington, dua pejabat AS menyebut bahwa Trump sempat memveto rencana Israel untuk melakukan serangan terhadap pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menepis laporan tersebut dan mengatakan, “Kami melakukan apa yang perlu dilakukan.”
Peran AS dan Arah Konflik Selanjutnya
Meski membantah keterlibatan langsung dalam serangan Israel ke Iran, Amerika Serikat dikabarkan membantu menggagalkan sebagian rudal Iran yang mengarah ke wilayah Israel. Ini menunjukkan bahwa keterlibatan Washington dalam konflik ini tidak sepenuhnya pasif.
Trump juga terus menekan Iran agar menghentikan konflik dengan bersedia kembali ke meja perundingan dan menerima pembatasan yang ketat atas program nuklirnya. Meskipun Iran mengklaim program tersebut murni untuk tujuan damai, badan nuklir dunia IAEA dan sejumlah negara Barat tetap curiga terhadap potensi pengembangan senjata atom.
Penutup
Krisis antara Iran dan Israel kini memasuki fase baru yang lebih berbahaya. Serangan rudal, balas membalas militer, dan meningkatnya jumlah korban sipil mengindikasikan bahwa risiko konflik kawasan makin tak terhindarkan. Dunia internasional kini menanti langkah konkret dari para pemimpin G7 dan pihak-pihak berkepentingan untuk mencegah perang besar di Timur Tengah.
Terus ikuti perkembangan terbaru dan laporan mendalam seputar situasi geopolitik internasional hanya di dailydelawarenews.com. Kami hadirkan berita terkini dengan pendekatan editorial tajam dan terpercaya.